Argentometri adalah metode titrasi pengendapan dengan menggunakan ion perak untuk menentukan kadar suatu zat dengan reaksi pembentukan endapan dari komponen zat uji dengan titran larutan titer perak nitrat. Dari endapan dapat di gunakan untuk analisis secara titrasi, jika reaksinya berlangsung cepat, dan kuantitatif serta titik akhir dapat dideteksi. Beberapa reaksi pengendapan berlangsung lambat dan mengalami keadaan lewat jenuh.
Pada gravimetri, titrasi pengendapan tidak dapat menunggu sampai pengendapan berlangsung sempurna. Ksp haruslah cukup kecil sehingga pengendapan bersifat kuantitatif dalam batas kesalahan eksperimen. Keterbatasan indicator yang sesuai menyebabkan kekurangan dari cara tersebut. Indikator memiliki peranan penting dalam penentuan titik akhir. Selain itu hendaknya di hindari terjadinya reaksi samping dan kopresipitas.
Titrasi Mohr terbatas untuk larutan dengan nilai pH antara 6 – 10. Artinya titrasi tersebut tidak boleh dalam suasana terlalu basa atau terlalau asam. Dalam larutan yang lebih basa perak oksida akan mengendap. Dalam larutan asam konsentrasi ion kromat akan sangat dikurangi, karena HCrO4 hanya terionisasi sedikit sekali. Lagi pula hidrogen kromat berada dalam kesetimbangan dengan dikromat.
Pada Metode Fajans dapat di gunakan untuk menetapkan kadar halida dengan menggunakan indikator adsobsi. Jika AgNO3 ditambahkan ke NaCl yang mengandung zat berpendar fluor, titik akhir ditentukan dengan berubahnya warna dari kuning menjadi merah jingga. Jika didiamkan, tampak endapan berwarna, sedangkan larutan tidak berwarna disebabkan adanya adsobsi indikator pada endapan AgCl. Warna zat yang terbentuk dapat berubah akibat adsorpsi pada permukaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar