Rabu, 24 Desember 2008

Aldehid dan Keton

Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen.

Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril atu sebuah gugus alkil dan sebuah aril. Keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil.

Aldehid dan Keton adalah dua senyawa yang mengandung gugus karbonil dengan atom oksigen berikatan rangkap (C=O) dengan karbon. Reaksi dari segi mekanisme sangat mirip sehingga :

O O

R C H R C R’

Aldehid keton

Aldehid dan keton adalah senyawa yang sangat penting beberapa diantaranya seperti aseton (CH­3COCH3), metil keton (CH3COC2H5) dipakai dalam jumlah besar sebagai pelarut.

Aldehida merupakan senyawa yang mudah dioksidasi, positif dengan uji Tollens, gugus C = O polar, terbentuk dari oksidasi alkohol sekunder. Keton memiliki sifat gugus C = O polar, tidak kuat dioksidasi, negatif dengan uji Tollens, terbentuk dari oksidasi alkohol sekunder.

Aldehid mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat, dengan jumlah atom yang sama. Tetapi untuk keton tidak. Hal ini pada keton terjadi pemutusan ikatan yang menghasilkan 2 asam karboksilat dengan jumlah atom yang lebih sedikit dibandingkan jumlah atom karbon mula-mula (akibat putusnya ikatan karbon, keton siklik menghasilkan asam karboksilat dengan jumlah atom karbon yang sama banyak.

Ikatan polar pada aldehid dan keton dapat berintegrasi satu sama lain sehingga titik didih lebih tinggi dari yang dipikirkan berdasarkan rapat molekulnya. Ikatan polar pada gugus karbonil juga menyebabkan kelarutan dalam air dengan nisbi yang tinggi dari beberapa jumlah aldehid dan keton tingkat rendah (dengan jumlah karbon = 4). Tetapi pada setiap sifat fisika tersebut dampaknya tidak begitu besar terhadap aldehid dan keton dibandingkan dengan alkohol padanannya.

Salah satu aldehid yang penting, adalah formaldehida yang digunakan sebagai reagensia, sebagai bahan penghilang bau untuk sumbu lampu dan lilin, dan sebagai pengawet untuk contoh-contoh biologi. Formaldehid lebih mudah disimpan atau diangkut sebagai larutan dalam air atau sebagai polimer padat atau trimer. Formaldehid dapat diproduksi melalui :

a. Oksidasi metanol dengan oksigen dari udara dengan katalis Cu.

Cu

2 CH3 – OH + O2 2 H – CHO + 2 H2O

b. Reaksi CO dengan gas H2

Campuran gas CO dan H2 (gas air) dialirkan melalui katalisator Ni atau Pt sehingga gas CO direduksi menjadi formaldehid.

CO + H2 H – CHO

c. Destilasi kering dari asam format

O

H C

O Na H – CHO + Na2CO3

O Na

H C

O

Natrium format Formaldehid

Untuk industri keton yang paling penting adalah aseton yang digunakan sebagai pelarut resin, plastik dan pelitur, asteon juga berguna untuk melarutkan lilin dari minyak pelumas pada saat penyulingan, sebagai pembersih cat kuku serta digunakan pula dalam industri untuk pembuatan zat organik lain, misalnya kloroform.

Berbagai aldehida dan keton telah diisolasi dari tanaman dan hewan. Banyak diantaranya, terutama yang berbobot molekul tinggi, berbau sedap. Senyawa tersebut umumnya dikenal dengan nama biasa yang menyatakan sumber alam atau sifat khasnya. Aldehida aromatik sering digunakan sebagai penyedap. Benzaldehida yang dikenal dengan “minyak buah badam pahit” adalah komponen dari buah badam yang enak. Formaldehida yaitu aldehida yang paling sederhana, adalah gas yang tidak berwarna dengan bau menyengat. Senyawa ini penting dalam industri, tetapi sulit menanganinya dalam bentuk gas. Formaldehida biasanya tersedia dalam larutan 40%, disebut formalin, atau sebagai polimer putih padat yang dikenal sebagai formaldehida. Asetaldehida adalah cairan menguap yang tak berwarna dan berbau menyengat. Senyawa ini adalah bahan serbaguna untuk digunakan dalam pembuatan berbagai senyawa. Keton industri yang paling penting adalah aseton, yaitu cairan yang mudah menguap tak berwarna yang mendidih pada suhu 56oC. aseton digunakan sebagai pelarut resin, plastik, dan plitur.

Tidak ada komentar: